Malang, Tugumalang.id – Ratusan mahasiswa Vokasi UMM menjalani masa pengenalan mahasiswa baru (Pesmaba) sejak Selasa (12/9/2023) hingga Kamis (14/9/2023). Selama 3 hari tersebut, mereka diajak mengenali lingkungan Vokasi UMM, mulai model pembelajarannya hingga visi misi pendidikan vokasi.
Namun, semangat wirausaha atau jiwa entrepreneur agaknya sudah tertanam pada mahasiswa baru Vokasi UMM. Jika diprosentasekan, banyak maba yang masuk Vokasi UMM memiliki karakter menjadi wirausahawan daripada menjadi akademisi.
Semangat ini tentu selaras dengan visi Vokasi UMM yang ingin mencetak generasi enterpreneur sejati. Seperti dikatakan Husniyah Humaira (19), salah satu maba dari D4 Bisnis Properti Vokasi UMM.
Mahasiswi asal Kalimantan Timur ini menegaskan jika dirinya meniatkan diri masuk ke Vokasi UMM karena tahu di sana lebih banyak belajar praktek daripada teori. Ini sesuai dengan karakter pribadi dan cita-citanya bergelut di dunia properti.
“Saya inginnya belajar itu yang sat set. Saya jauh lebih paham kalau praktek daripada belajar di kelas, teori-teori gitu. Apalagi, bayangan saya nanti sudah ingin mendirikan perusahaan properti,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Prita Febrianti Imelda, maba asal Gresik yang memilih prodi D3 Perbankan dan Keuangan. Prita juga mengaku lebih suka belajar praktek langsung daripada teori akademik.
“Saya memang masuk Vokasi karena ingin praktek langsung. Jadi nanti waktu kerja sudah terampil, gak perlu belajar-belajar lagi. Semoga lulus dari sini saya bisa langsung kerja di bank,” ujarnya.
Potret mahasiswa seperti Humaira Prita hanya salah duanya. Kebanyakan, para mahasiswa di tingkat atas mereka memiliki karakter yang sama. Bahkan sejak duduk di bangku kuliah, banyak mahasiswa Vokasi UMM telah memiliki usaha sendiri bahkan sudah bekerja di industri.
Rektor UMM Prof. Dr. H. Fauzan, M.Pd. mengamini hal tersebut. Faktor keberhasilan mahasiswa ini terletak pada mental dan karakter entrepreneur sejati yang dimiliki mahasiswa. Mental, keberanian dan inovasi mereka jauh di atas rata-rata mahasiswa di fakultas lainnya.
Ia berpesan kepada maba Vokasi UMM untuk membangun mental dan karakter entrepreneurship sejati mulai sekarang. Vokasi UMM menjadi wadah akademik yang tepat bagi entrepreneur sejati untuk menempa diri.
Vokasi UMM memiliki 5 jurusan yang tepat untuk membantu mempersiapkan mahasiswa memiliki keahlian terapan sesuai kebutuhan. Yaitu Prodi D3 Perbankan dan Keuangan, D3 Teknologi Elektro, D3 Keperawatan, D4 Bisnis Properti dan D4 Agribisnis Unggas.
Sementara itu, Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM Assoc Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si, menambahkan jika Vokasi UMM pada tahun ini akan menyiapkan kurikulum pembelajaran berbasis authentic learning untuk menjadi pengusaha.
“Pengembangan entrepreneur sejati itu pada intinya menghadirkan masa depan, pada saat ini, sekarang ini. Bukan nanti,” imbuhnya.
Tulus menegaskan bahwa Vokasi UMM tidak lagi menganut konsep expert specialist melainkan expert generalis. Artinya, mahasiswa akan dibekali banyak keahlian baik dalam aspek keilmuan, hard skill maupun soft skill.
Kenapa? dengan memiliki banyak keahlian, dia akan bisa bertahan hidup di mana saja dan dalam setiap kondisi apapun. Ketika dia hanya punya satu skill, namun ketika tenaganya digantikan dengan robot, sudah pasti dia akan nganggur.
“Beda dengan orang expert generalis, dia tetap akan bisa adaptif, mengerjakan bidang lain. Makanya kita di sini juga mengembangkan skill mix. Di luar negeri, expert generalis ini sudah diterapkan,” paparnya.
Nantinya para mahasiswa tidak hanya melakukan riset bisnis, tapi juga terlibat memproduksi barang hingga level pemasaran bersama mitra perusahaan.
“Belajar basisnya project nyata. Ada pesanan, kita yang bikin. Benefitnya dapat. Jadi, model belajar di sini itu bukan simulasi , tapi kerja betulan,” paparnya.
Ke depannya, kurikulum yang digunakan di vokasi UMM akan fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan juga perkembangan zaman. Vokasi UMM tidak mau membuang waktu untuk proses pembelajaran yang biasa-biasa saja.
“Karena pada akhirnya, kita tidak akan tahu lulusan-lulusan seperti apa yang akan dipilih dan diterima oleh perusahan. Kalaupun tidak berkarir perusahaan, setidaknya lulusan vokasi UMM sudah memiliki bekal mumpuni untuk membuka usahanya sendiri,” tegasnya.
Jaminan Kerja ke Luar Negeri 100 Persen
Selain itu, misi diaspora yang diusung Vokasi UMM tetap berlanjut bahkan dikembangkan lebih baik. Saat ini, Vokasi UMM telah terlibat kerjasama dengan berbagai macam perusahaan di luar negeri, khususnya Jepang.
Hingga saat ini, sudah ada ratusan mahasiswa telah melalui proses seleksi ketat dan berangkat bekerja di Jepang. Sementara, kebutuhan tenaga kerja di Jepang masih sangat terbuka lebar.
Total ada 6 asosiasi Jepang yang sudah menjalin kerja sama dengan Vokasi UMM. Mulai asosiasi bidang konstruksi, bidang keperawatan, pengolahan makan, hospitality, pertanian hingga perikanan.
“Jadi peluang atau kesempatan bisa ke Jepang itu sangat besar. UMM sudah dikenal di Jepang. Kami akan memberikan fasilitas terbaik untuk mahasiswa yang beminat ke Jepang,” imbuhnya.
Jurnalis ULUL AZMY TUGU MEDIA
Rf-1