MALANG – Prodi Sarjana Terapan Agribisnis Unggas Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah (Vokasi UMM) Malang terus berkontribusi dalam upaya perwujudan ekosistem halal di Indonesia. Salah satunya dengan memperbanyak cakupan jumlah sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) di Malang Raya dan Jawa Timur.
Di tahun 2024, Prodi Sarjana Terapan Agribisnis Unggas Fakultas Vokasi UMM menjadi tuan rumah dalam Pelatihan Sertifikasi BNSP Juleha bekerja sama dengan Juleha Indonesia Jawa Timur.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 50 peserta, baik dari mahasiswa Sarjana Terapan Agribisnis Unggas Vokasi UMM, perorangan maupun perusahaan di berbagai daerah di Jawa Timur.
Adanya pelatihan ini memberikan bekal kompetensi kepada peserta sebelum menjalani sertifikasi BNSP Juleha di Surabaya pada 29-30 Juni 2024 nanti.
Pelatihan tersebut mendatangkan instruktur dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Jatim, Dr. drh. Iskandar Muda.
Dalam pelatihan tersebut mereka mendapat wawasan soal hukum syariat Islam, pedoman kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pedoman kesejahteraan hewan (animal walfare), dan tentunya teknis penyembelihan hingga mengenal perbilahan pisau.
Tak hanya itu, mereka juga dibekali wawasan tentang kemajuan peternakan modern di dunia, penerapan teknologi hingga praktik penyembelihan di RPH hingga aspek pemasarannya. Pelatihan ini berlangsung dua hari pada 24-25 Juni 2024.
Penyelenggaraan sertifikasi ini menjadi fokus utama bagi Fakultas Vokasi UMM, khususnya Sarjana Terapan Agribisnis Unggas dalam menghadapi dinamika usaha pangan yang sedang berkembang.
Selain higienitas, faktor kehalalan juga menjadi parameter utama dalam dunia bisnis kuliner saat ini.
Kaprodi Sarjana Terapan Agribisnis Unggas Fakultas Vokasi UMM, Ali Mahmud, S.Pt., M.Pt., menjelaskan kepemilikan sertifikasi kompetensi menjadi penting dalam perwujudan ekosistem halal di Indonesia.
Apalagi, Kementerian Agama menargetkan seluruh juru sembelih harus memiliki sertifikasi Juleha ini sebelum periode Oktober 2024.
”Tren di masyarakat terkait konsumsi daging itu kini sudah banyak yang aware soal jaminan halal. Termasuk sertifikasi kompetensi juru sembelihnya juga. Bahkan ada usaha terkenal di Malang itu gak mau ambil daging dari juru sembelih yang tidak tersertifikasi,” ungkap Ali.
Dengan adanya sertifikasi, maka jumlah Juleha yang tersertifikasi bisa meluas sehingga masyarakat muslim Indonesia mendapatkan kepastian kehalalan dan kualitas dari daging yang dikonsumsi di pasaran sehari-hari.
Tidak heran jika selama ini pihaknya turut ambil bagian dalam upaya percepatan sertifikasi halal termasuk dengan mengirim seluruh mahasiswanya mengikuti sertifikasi Juleha.
”Sekarang ini sudah kali kedua kita kirim mahasiswa ikut sertifikasi, bahkan tahun ini lebih banyak,” kata Ali.
Ia berharap lewat proses ini, mahasiswa memiliki kompetensi sebagai tenaga penyembelih berkualitas yang siap bekerja sebagai tenaga ahli baik di dalam maupun di luar negeri secara profesional dan tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Berbasis SKKNI No 147 Tahun 2022 (56JP).
Jurnalis
Rf-1 TG-M