Selama dua tahun terakhir, Wayan telah menerima banyak laporan kasus Marek di lapangan. Menurutnya, virus Marek dapat menular melalui lingkungan. Di daerah endemik, virus Marek dapat bertahan selama beberapa bulan pada suhu ruangan. Karena itu, untuk mencegah penyakit ini, Wayan menyarankan untuk memprioritaskan vaksinasi sesegera mungkin.
“Vaksinasi biasanya dilakukan di tempat penetasan. Jenis vaksin Marek ini merupakan vaksin hidup, namun terdapat perbedaan serotipe tergantung kondisi lapangan. Namun, tergantung pada kondisi yang berlaku, serotipe vaksin yang berbeda biasanya digunakan di lapangan. Dari apa yang saya lihat dalam praktek, menggunakan kombinasi serotipe yang ada ini biasanya memberikan hasil yang lebih baik daripada hanya menggunakan satu serotipe," jelasnya.
Menurut Wayan, vaksinasi berperan penting dalam penyakit Marek karena virus Marek terikat pada sel sehingga vaksin yang digunakan harus tetap utuh dan hidup. Dia mengatakan, jika penyakit Marek ada di kawanan, pasti ada kesalahan dalam pemberian dan penggunaan vaksin Marek.
“Vaksin yang digunakan harus tetap utuh dan layak sehingga tidak ada sel pembawa yang hancur. Pecahnya sel-sel pembawa ini dapat disebabkan oleh kegagalan pencairan vaksin. Ada SOP dan petunjuk pabrik yang harus diikuti untuk memindahkan vaksin dari suhu beku ke suhu ruang atau ruangan. Jadi ikuti saja dan jangan pernah mengubah persyaratan vaksinasi Marek yang ditetapkan pabrikan," sarannya.
Faktor Penting Dalam Vaksin Marek
Tentu saja, kesalahan bisa terjadi saat memberikan vaksin. Menurut Wayan, vaksinasi Mark mungkin gagal. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan vaksinasi antara lain supresi atau imunosupresi sistem imun ayam. Karena itu, sangat penting untuk mewaspadai segala sesuatu yang melemahkan kekebalan.
“Imunosupresi dapat terjadi karena adanya beberapa senyawa yang menekan respon imun atau respon ayam terhadap vaksin. Salah satunya adalah adanya mikotoksin yang disebabkan oleh aflatoksin, toksin T2, okratoksin, dll.
Selain racun, Wayan juga menekankan pentingnya mengatur proses pemberian vaksin dengan baik untuk meminimalkan stres pada ayam. Pondasi penting lainnya untuk dipertimbangkan adalah keseimbangan nutrisi yang tepat untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan respon imun.
“Hanya ayam sehat yang merespon vaksin secara optimal, sehingga penting memperhatikan faktor seperti pola makan, status imun, penanganan dan stress,” tegasnya.
Kiat Cegah Penyakit Marek
Mengenai pencegahan penyakit marek, Wayan mengingatkan bahwa penyakit marek merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui lingkungan sehingga berkaitan dengan prinsip dasar yaitu waktu jemur kandang atau istirahat kandang. Pengeringan kandang biasanya memakan waktu minimal tiga minggu setelah kandang dibersihkan dan kemudian didesinfeksi.
“Ini sangat penting karena kandang dikosongkan untuk menghentikan penyebaran virus Marek di peternakan, melayani dan menulari ayam berikutnya,” jelasnya.
Wayan mengatakan, masa kering di kandang cukup lama untuk membunuh virus Marek secara efektif karena virus hanya bisa hidup di sel hidup dan infektivitasnya akan mereda setelah tiga minggu. Dengan mengurangi kapasitas infeksi virus, kejadian penyakit di kandang dapat dikurangi.
Jurnalis
Rf-1