Malang – Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang atau Vokasi UMM, terus berupaya mempertegas legalitas kompetensi calon lulusannya. Salah satunya dengan menggelar Penjajakan Penyelenggaraan Sertifikasi Internasional pada Rabu (31/1/2024).
Dalam penjajakan tersebut, Fakultas Vokasi UMM menghadirkan B One Corp sebagai perusahaan pengembangan SDM dan sertifikasi internasional di bidang teknologi.
Dekan Fakultas Vokasi UMM, Prof Tulus Winarsunu memandang, masa depan karir lulusan perguruan tinggi nantinya akan ditentukan oleh seberapa banyak keahlian atau kompetensi yang dimiliki. Keahlian tersebut bisa dilihat melalui sertifikat kompetensi yang dimiliki lulusan perguruan tinggi.
“Jadi saat ini kami menjajaki untuk memperbanyak skema sertifikasi yang sudah ada di Fakultas Vokasi bekerjasama dengan industri hingga asosiasi,” jelasnya.
Sejauh ini menurutnya, Fakultas Vokasi UMM telah berkolaborasi dengan puluhan industri dan asosiasi dalam menggencarkan sertifikasi untuk membekali kompetensi keahlian para calon lulusannya dalam menatap masa depan karir atau dunia kerja.
Dalam penjajakan penyelenggaraan sertifikasi internasional bersama B One Corp itu, Prof Tulus mengatakan bahwa paparan pihak B One Corp cukup menarik. Terlebih menurutnya, kompetensi teknologi menjadi hal paling penting dalam abad 21 ini.
Dengan penjajakan dalam upaya pengembangan sertifikasi kompetensi tersebut, dia berharap Fakultas Vokasi UMM nantinya bisa mandiri dalam menghadirkan ujian ujian sertifikasi internasional. Dengan demikian, calon lulusan Fakultas Vokasi nantinya juga lebih mudah mendapatkan fasilitas sertifikasi keahlian.
“Sehingga mahasiswa tak perlu jauh jauh ke luar kota dalam mengambil skema sertifikasi. Bahkan tak menutup kemungkinan mahasiswa perguruan tinggi lain juga bisa sertifikasi di sini,” tuturnya.
Dia juga mengatakan kedepan akan terus berusaha menghadirkan penyelenggaraan sertifikasi sertifikasi bagi para mahasiswa. Tentunya tetap menyesuaikan dengan analisis tentang kebutuhan dunia kerja masa depan.
“Jadi pekerjaan masa depannya apa, masa depan pekerjaannya seperti apa. Baru ditentukan, ini (sertifikasi) yang cocok dengan masa depan pekerjaan mahasiswa. Tentu kami berharap mengambil (sertifikasi) yang sesuai dengan pekerjaan masa depan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala TCC Divisi Dikti & Corporasi B One Corp, Lina Agustina menyampaikan, penjajakan sertifikasi internasional yang dilakukan Fakultas Vokasi UMM tersebut merupakan upaya yang visioner. Selain menghadirkan peluang lapangan kerja, Vokasi UMM juga telah bersiap untuk menatap dunia industri masa depan.
“UMM saya kira merupakan kampus visioner. Karena telah memikirkan mahasiswanya nanti harus bisa bekerja seperti apa dan pekerjaan apa yang akan berkembang di masa depan,” tuturnya.
Untuk itu menurutnya, penyelenggaraan sertifikasi internasional milik B One Corp bisa menjadi salah satu pilihan dalam memastikan legalitas keahlian atau sertifikasi kompetensi mahasiswa Fakultas Vokasi UMM. Mulai sertifikasi bidang IT, komunikasi, kewirausahaan hingga akutansi.
Dikatakan, pihaknya saat ini memang juga tengah berfokus pada penyediaan jasa pengembangan soft skill dan hard skill termasuk sertifikasi internasional. Pihaknya juga bekerja sama dengan microsoft, adope, autodesk hingga apple.
“Kami melibatkan tenaga ahli profesional, seperti trainer dari BRIN, Angkasa Pura dan manager manager perusahaan multi nasional,” ujarnya.
“Sejauh ini pihak pihak yang melakukan sertifikasi di kami yakni yayasan pendidikan Astra, lembaga TC milik Telkom, perbankan dan kampus kampus di Indonesia,” imbuhnya.
Menurutnya, B One Corp yang berbasis di Jakarta itu juga kerap dimintai rekomendasi oleh industri nasional yang tengah mencari SDM atau tenaga kerja. Bahkan juga kerap menggelar event bursa tenaga kerja dengan perusahaan perusahaan di Indonesia.
Jurnalis
Rf-1 TUGU MEDIA