Agroredaksi.com, Malang - Mengenal ciri-ciri daging ayam broiler yang sehat dan aman untuk dikonsumsi menjadi suatu keharusan yang tak bisa diabaikan.
Menurut pandangan Rafwan Afandi, S.Pt., M.Pt., selaku dosen Sarjana Terapan Agribisnis Unggas Fakultas Vokasi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pentingnya pemilihan daging ayam broiler berkualitas tinggi sangat berkaitan dengan dampak signifikan terhadap kesehatan tubuh. Terlebih, daging ayam broiler memiliki peran sebagai salah satu sumber protein hewani dan nutrisi essensial bagi manusia.
"Seperti halnya kandungan Vitamin B3 yang berperan untuk mengubah nutrisi menjadi energi. Selain itu, terdapat kandungan asam amino thriptofan dalam daging ayam broiler dapat merangsang perkembangan sel otak, sedangkan kandungan mineral alami seperti Selenium dianggap memiliki efek sebagai antioksidan yang berperan penting dalam proses peremajaan sel", paparnya.
Maka dari itu, penting untuk memahami cara memilih daging ayam broiler yang berkualitas.
Menurutnya, ciri mendasar yang penting diingat adalah daging ayam broiler yang sehat memiliki warna merah kemudaan dan tidak pucat. Sedangkan, untuk memastikan tekstur daging ayam broiler, konsumen dapat menekan daging tersebut. Daging ayam broiler yang berkualitas baik dan sehat memiliki tekstur yang kenyal dan elastis.
Selanjutnya, aroma daging juga memegang peran penting dalam menilai kualitasnya. Daging ayam broiler berkualitas tinggi tidak bau amis. Hal ini menunjukkan bahwa daging tersebut bebas dari kontaminasi bakteri atau zat-zat yang dapat merusak kualitasnya.
"Pastikan juga tidak ada bercak darah pada daging ayam broiler. Ini menandakan bahwa proses penyembelihan dilakukan dengan benar serta sesuai syariat islam (halal), yakni dengan memotong tiga saluran di leher (pembuluh darah, pernafasan dan pencernaan).
Selain itu, tidak boleh ada benjolan atau bengkak di daging ayam broiler yang dapat mengindikasikan masalah kesehatan pada ayam broiler tersebut", jelasnya.
Di sisi lain, sebagai seorang praktisi unggas, ia mengingatkan untuk tetap mengontrol konsumsi daging ayam broiler.
Alasannya, kandungan kolesterol pada daging ayam broiler yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan gangguan kesehatan berupa tersumbatnya pembuluh darah serta jangka panjang bisa menyebabkan resiko gagal jantung.
Mengingat hal ini, ia memberikan saran, selain pemilihan daging ayam broiler yang berkualitas, cara mengolah atau memasak juga berperan penting dalam menjaga kesehatan.
Daging ayam broiler sebaiknya dimasak dengan metode yang lebih sehat, seperti direbus, dikukus, dipanggang atau dibakar.
"Tidak hanya itu, penting juga untuk menghindari penggunaan penyedap yang mengandung asam lemak (tak jenuh) tinggi, seperti kaldu, butter dan santan. Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga kolesterol alami dan menghindari penambahan lemak tak jenuh yang dapat membahayakan kesehatan", pungkasnya.
Jurnalis
Rf-1 AGRO REDAKSI